HANYA UNTUK ALLAH SWT

Radio JIC / October 12, 2018

RADIOJIC – “Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung, siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin,ia merugi. Dan siapa yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin maka ia celaka..”

“pergunakanlah lima perkara sebelum datang yang lima, hidupmu sebelum matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, waktu longgarmu sebelum datang kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan masa kayamu sebelum miskinmu.” (HR.Hakim dan Baihaqi).

Hidup adalah sebuah kesempatan, apa saja yang berlalu darinnya tidak akan kembali lagi. Karena itu, kita sebagai manusia hendaknya memanfaatkannya sebelum hilang waktu keemasan itu. Hidup ini penuh dengan arti dan manfaat jika kita mau memanfaatkannya sebagai ladang amal bekal untuk di akhirat kelak.

Semua perbuatan yang kita lakukan akan berpengaruh pada kehidupan kita baik masa kini maupun masa yang akan datang (sesudah mati). Hidup adalah untuk masa depan dan masa depan ada di tangan kita.

“kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula.”(surat Al Isra’:7)

Terkadang kita terpengaruh dengan kemewahan dunia yang hanya hiasan, hanya sementara, dan tempat singgah yang tidak memiliki arti jika tidak digunakan hanya untuk beribada pada Allah. Kita lupa siapa yang menciptakan kita, siapa yang memberikan nikmat pada kita, siapa yang menciptakan bumi dengan segala kebesarannya, dan terlebih lupa akan hakikat kita tinggal di dunia untuk mengumpulkan amal kebaikan untuk menghadap-Nya kelak. Inilah yang dinamakan cinta terhadap dunia sehingga melupakan perintah dan larangan Allah. Naudzubillah.

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Israa’: 18-19)

Marilah kita Murnikan hidup dan ibadah  hanya untuk Allah. Ketika kita beritikad hanya Allah semata yang menjadi tujuan hidup, acuan hidup dan jalan hidup, kita harus berpikir untuk tidak menjadikan yang selain Allah sebagai harapan, tumpuan, tempat meminta, terlebih tempat mengadu. (na’udzubillah)

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’aam: 162-163).

Sumber : Program onair Radio JIC / Program Addinu Nashihah

 

Related Post

Tags: , ,



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *