CINTA BUTA

Radio JIC / November 20, 2017

Program Teladan Muslimah edisi Cinta Buta Bagian 1

RADIOJIC – Pembahasan menarik yang berlanjut dari Program Teladan Muslimah ialah mengenai cinta. Sebuah perasaan pada diri manusia yang dapat dikatakan sebagai fitrah tetapi mampu menggoyahkan iman jika belum mampu menjaganya. Seperti sebuah pepatah dari Ibnu Qayyim Al-Jauziyah “Jika Hati tidak diisi kecintaan kepada Allah, maka ia akan diisi kecintaan kepada selainNya.” Perkataan  tersebut menjadi awal pembuka materi kita pada sesi Teladan Muslimah kali ini.

Wanita dianugrahi perasaan yang mendalam, karena memang disiapkan menjadi seorang ibu yang harus memiliki kasih sayang dan perhatian yang mendalam juga. Untuk menghadapi anak-anak, maka perlu perhatian dan kasih sayang untuk menemani kesabaran menghadapi dan mendidik anak-anak. Akan tetapi kelebihan ini tentu ada kelemahannya, kelemahannya adalah terkadang perasaan menutupi akal sehatnya, perasaan membuat pertimbangan mengambil keputusan bisa mengalahkan keputusan akal sehat. Dan ini memang harus dipahami karena wanita memang ingin lebih dimengerti.

Ketika  wanita sudah cinta, maka ia sangat cinta sekali dan jika sudah benci maka ia sangat membenci. Ini adalah mayoritas sifat wanita. Karenanya beberapa ahli psikologi dan beberapa ulama yang ahli mengenai hal ini mengatakan bahwa wanita memang tidak bisa membagi cinta, karena begitulah tipe cinta wanita.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka (wanita) sepanjang setahun, kemudian melihat sesuatu yang mengecewakan, dia akan berkata, “Saya tidak pernah melihat kebaikanmu sedikitpun” dari hadits tersebut dapat disimpulkan sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Cintailah orang yang kau cintai sekadarnya, bisa jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya bisa jadi suatu hari ia menjadi orang yang kau sayangi.” Bahwa untuk mencintai maka cintai dengan sewajarnya, begitu pun ketika membenci, maka bencilah dengan sewajarnya.

Perilaku yang berlebihan dalam hal cinta dan benci sudah diingatkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda; Dari Aslam bahwa Umar bin Khaththab ra berkata, “Janganlah cintamu menjadikan keterlenaan bagimu, dan jangan pula kebencianmu menjadikan kehancuran bagimu.

Aku (Aslam) berkata, “Bagaimanakah itu?”

Umar berkata, “Bila engkau mencintainya, maka engkau mencintainya sampai engkau terlena seperti layaknya seorang anak kecil, dan bila engkau membenci, engkau menginginkan kehancuran baginya.”

Demikianlah, kita diperintahkan agar bersikap pertengahan dalam sesuatu hal. Tidak terlalu ekstrim dan tidak terlalu meremehkan juga.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang pertengahan dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu….” (QS. Al Baqarah: 143).

 

Sumber : Program onair Radio JIC / Program Teladan Muslimah

Related Post

Tags: , , ,



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *